Kamis, 28 Maret 2013

PENERIMAAN KTA POTENSI BASARNAS

Pada tanggal 26 - 29 Maret 2013 Badan SAR Nasional melaksanakan kegiatan yaitu "PELATIHAN DAN PEMBINAAN POTENSI" yang dilaksanakan di Pos SAR Surakarta yang dibuka oleh Direktur Bina Ketenagaan dan Pemasyarakatan SAR  Marsekal Pertama TNI. HADI TJAHJANTO, S.I.P, selain membuka kegiatan pelatihan Dir BIN-GA SAR juga menyerahkan dan menyematkan kartu tanda anggota potensi Basarnas kepada SAR Purbalingga, SAR Brebes, SAR Cilacap, SAR Wonosobo dan SAR UNS yang diwakili oleh masing - masing ketuanya.

Dalam sambutannya Dir Bin-ga mengatakan bahwa Badan SAR Nasional dalam hal ini akan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, serta pembentukan sikap mental terhadap potensi SAR. “Oleh karena itu, pelatihan kepada masyarakat dan potensi SAR ini akan terus menerus kami lakukan, khususnya kepada masyarakat dan potensi SAR di sekitar kawasan rawan bencana,” tegasnya. Pelatihn tersebut tidak hanya diselenggarakan di Karasidenan Surakarta, tetapi di seluruh pelosok tanah air, agar masyarakat memahami SAR dengan baik sehingga mampu meminimalisir jumlah korban saat bencana itu benar-benar terjadi.














Sabtu, 16 Maret 2013

OPERASI PENCARIAN DAN EVAKUASI PENDAKI UNISULA


Pada tanggal 15 Maret 2013 hari Jum'at SAR Purbalingga melaksanakan Operasi SAR pencarian dan evakuasi 6 orang pendaki di Gunung Slamet Purbalingga Jawa Tengah, para pendaki berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang antara lain:  Andre Prabowo, Jeni Indah Haryanti, Noval Martakusuma, Susanto, Kharismo Bimo dan Mohamad Nurharimin, para pendaki ini berangkat dari Pos Pendakian Dukuh Bambangan, Kutabawa, Kec. Karangreja pada tanggal 12 Maret hari Selasa, mereka berencana akan turun melalui jalur Baturaden, akan tetapi setelah sampai di puncak mereka mengambil arah ke barat sampai pada batas wilayah antara Kabupaten Banyumas dan Pemalang, Andre Prabowo selaku ketua rombongan pendaki mencoba menghubungi Kansar Semarang dan Tim SAR Purbalingga untuk meminta petunjuk, SAR Semarang segera berkoordinasi dengan SAR Purbalingga untuk croschek di lokasi, sehingga pada pukul 07.30 hari Jum'at SAR Purbalingga yang di komando oleh Arif Wahyudi DN, SH. memberangkatkan 1 tim untuk memastikan, setelah sampai di pos IV disusul 2 tim lagi.
Pada pukul 14.30 para pendaki bertemu dengan tim SAR Purbalingga yang berjumlah 6 (enam) orang, setelah beristirahat para pendaki dibawa naik kembali ke puncak untuk menuju ke jalur pendakian Bambangan, akan tetapi cuaca kemarin sore pada hari Jum'at ternyata hujan dan berkabut serta ditambah dengan kurangnya alat penerangan yang memang kondisinya sudah tidak menyala dan drop, sehingga proses evakuasi ditunda dan Tim SAR Purbalingga dan para pendaki dari Unisula tersebut memutuskan untuk bermalam di atas batas vegetasi.

Operasi evakuasi dilanjutkan kembali hari Sabtu, SAR Purbalingga memberangkatkan tim pendukung logistic pada pukul 05.00 Wib. sampai pada pukul 09.00 wib rombongan sudah bertemu dengan tim 2,3 dan 4 yang menyusul ke atas pada hari Jum'at. Hingga pada pukul 13.15 Wib semua rombongan berhasil turun di Basecamp dengan selamat.

Jumat, 30 November 2012

SAR GOES TO SCHOOL 

Baru baru ini Badan SAR Nasional yang bekerjasama dengan SAR Purbalingga serta Dinas pendidikan Kabupaten Purbalingga mengadakan kegiatan "SAR Goes To School", kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 November 2012 pada hari Minggu dan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan yaitu Drs. Subeno, SE, M.Si yang dihadiri pula oleh Kepala Kantor SAR Semarang Bapak Riyadi dan Ketua SAR Purbalingga yaitu Ping Asrikin.

Kegiatan SAR Goes to School ini adalah suatu program yang diluncurkan oleh Ka BASARNAS Marskal Madya TNI Daryatmo waktu itu pada tanggal 26 Januari 2012 bertepatan dengan pembukaan Pos SARNAS di Yogyakarta merupakan pengenalan kepada para siswa untuk dapat mengantisipasi atau paling tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri terlebih dahulu, dan kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan siswa yang berada di daerah rawan bencana sejumlah 25 sekolah 25 siswa dan 25 guru pendamping.

SAR Goes To School diluncurkan sebagai program pengenalan bencana dan antisipasinya agar dapat menekan angka korban musibah dan bencana, di negara Jepang adalah negara yang sering dan kerapkali mengalami Gempa bumi tetapi jumlah korbannya lebih sedikit dibandingkan dengan negara kita karena disebabkan kurang pahamnya dan belum terlaksananya sosialisasi mengenai penanganan dan antisipasi bencana untuk para siswa yang ada di negara kita ini, dan korban yang sering kali ditemukan adalah sebagian besar murid - murid yang sedang panik disaat mengalami suatu bencana.
semoga dengan terlaksananya sosialisasi serta pengenalan antisipasi bencana tersebut dapat lebih meningkatkan kewaspadaan kita terhadap sebuah musibah dan bencana.
AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM "Semoga selamatlah dunia"

Selasa, 18 Oktober 2011


OPERASI PENCARIAN ORANG TENGGELAM

Pada hari senin tanggal 17 Oktober 2011 di desa Kedungbenda diberitakan bahwa ada orang tenggelam di sungai Klawing pada pukul 10.00 wib, korban bernama Narusdi umur 63 tahun yang beralamat di desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon. Pada saat sebelum kejadian korban akan mencari rumput gajah untuk makan ternaknya, namun naas disaat korban sedang menyeberang dengan membawa peralatan merumputnya (sabit) tiba-tiba korban terpeleset dan hanyut saat itu juga, sedangkan kondisi debit air sedang surut namun kedalaman mencapai 3,5 meter. SAR Purbalingga mendapat laporan dari warga desa segera menuju ke TKP dengan peralatan yang dipersiapkan, setelah berkoordinasi dengan aparat desa terkait SAR Purbalingga melakukan penyisiran dan pencarian, namun sampai pada pukul 18.00 wib korban belum juga diketemukan.

Senin, 11 Juli 2011

PELATIHAN UNIT BANTU PERTOLONGAN PRAMUKA

Dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan dan guna menggali potensi Sumber Daya Manusia di bidang pencarian dan pertolongan, pada tanggal 2 sampai dengan 6 Juli 2011 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka mengadakan kegiatan Gladi Tangguh UBALOKA yang dilaksanakan di Bataliyon 406, Sungai Klawing dan Desa Serang Kec. Karangreja Kabupaten Purbalingga.
Adapun kegiatan tersebut mendatangkan Instruktur dari SAR Purbalingga, Bataliyon 406, Pemadam Kebakaran, BPBD Kab. Purbalingga dan ORARI lokal Purbalingga dan adapun materi - materi yang disajikan antara lain :
1. Navigasi Darat oleh SAR Purbalingga;
2. Medical First Responder oleh SAR Purbalingga;
3. Vertical Rescue oleh SAR Purbalingga;
4. Water Rescue oleh SAR Purbalingga;
5. Teknik Survival oleh anggota Bataliyon 406;
6. Manajemen Bencana oleh BPBD Kab. Purbalingga;
7. Teknik Komunikasi Radio oleh ORARI lokal Purbalingga.
dan sebagai penutup kegiatan Gladi Tangguh UBALOKA tersebut, dilaksanakan juga simulasi penanganan dan pertolongan korban dengan mneggunakan teknik Vertical Rescue, yang dilaksankaan di lereng Gunung Puter Desa Serang, Kec Karangreja.
Menjelang pelantikan anggota UBALOKA yang mengikuti Gladi Tangguh tersebut melaksankan long march dari Desa Serang Karangreja menuju ke Bumi Perkemahan Munjulluhur dari mulai pukul 19.30 finish pada pukul 04.30 Wib di Karangbanjar.

Sabtu, 16 Januari 2010

SIMULASI BENCANA ALAM GUNUNG MELETUS

Pada tanggal 12 Januari 2010 SAR Purbalingga bekerjasama dengan Polres Purbalingga mengadakan kegiatan Simulasi penanganan Bencana Alam Gunung meletus dan mengerahkan kurang lebih 250 personel dengan warga masyarakat, hal ini di lakukan untuk mengantisipasi ataupun penanganan korban bencana secara jelas, dengan menggunakan pola "siapa melaksanakan apa", serta tidak meninggalkan kerjasama antar tim.
Kegiatan Simulasi dilaksanakan di Dukuh Bambangan desa Kutabawa Kecamatan Karangreja

Jumat, 16 Oktober 2009

SAR PURBALINGGA KIRIMKAN TIM EVAKUASI KE PADANG SUMATERA BARAT

Pada tanggal 30 September 2009 hari Rabu terjadi Gempa dengan kekuatan 7,6 SR pada pukul 17:16:09 WIB pada 0.84 LS - 99.65 BT dengan kedalaman 71 Km terletak di 57 Km Barat Daya Pariaman, dengan meluluhlantakan segala yang ada termasuk Hotel Ambacang, Gedung Bimbingan belajar GAMA dengan menelan banyak korban tidak terkecuali orang tua, anak-anak, laki - laki perempuan dan banyak lagi korban yang berjatuhan.
SAR Purbalingga berangkat ke Padang Sumatera Barat pada tanggal 3 Oktober bergabung dengan Basarnas di Kantor SAR Padang, bersama dengan tim SAR Aceh, Medan, Tanjungpinang, Pekanbaru, Jakarta, Semarang dan Surabaya serta dari PT. FREEPORT dan Potensi yang bernaung dibawah SAR Nasional, tim yang berjumlah 8 (delapan) org antara lain adalah M. Seno Aji, Arif Wahyudi DN, Teguh Rame. S, Turyono, Suyamto, Tarjuki, Arif Primadani dan Sukendar berangkat melalui jalur darat dengan menggunakan dua buah Rescue Mobil beserta peralatan serta perlengkapan.
SAR Purbalingga kali ini mendapat tugas untuk beroperasi di daerah Pariaman yaitu di Tandikai dengan operasi evakuasi korban longsor akibat gempa.

Powered By Blogger