Kabupaten Purbalingga adalah daerah yang mempunyai potensi bencana yang besar seperti, Bencana Banjr, Tanah Longsor, Gunung berapi dan masih banyak lagi potensi - potensi bencana yang ada. Awal berdirinya Search And Rescue (SAR) Purbalingga adalah gagasan dari Bpk. Sunarto, BA yang pada saat itu beliau menjabat sebagai Kasi Linmas pada Kantor Kesbanglinmas dan Satpol PP Kab. Purbalingga. Gagasan ini dilatarbelakangi oleh suatu pemikiran bahwa sudah saatnya diperlukan sebuah tim yang mampu bergerak cepat dan mempunyai ketrampilan dan keahlian dalam memberikan bantuan di suatu lokasi musibah bencana alam terlebih lagi apabila musibah bencana itu memerlukan suatu tindakan evakuasi.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut Bpk. Sunarto, BA mengundang beberapa aktifis Pecinta Alam yang oleh beliau dipandang mampu untuk melaksanakan tugas sebagai seorang anggota SAR, yang bukan saja dituntut untuk dapat bergerak cepat saja tetapi juga memiliki jiwa dan semangat serta rasa kemanusiaan yang tinggi juga tanpa pamrih.
Dalam pertemuannya dengan semua unsur pejabat daerah maka menghasilkan sebuah kesepakatan untuk membentuk Tim SAR di Purbalingga, maka pada tanggal 15 November 2001 bertepatan dengan Apel Kesiap siagaan Bencana Alam di lapangan Desa Gambarsari dikukuhkanlah SAR Purbalingga oleh Bapak Triono Budi Sasongko, M.Si selaku Bupati Purbalingga.
Pada perkembangannya SAR Purbalingga dibawah Koordinator Bapak Ping Asrikin pada tahun 2004 SAR Purbalingga menjalin hubungan koordinasi dengan BASARNAS Kantor SAR Semarang, dengan terjalinnya koordinasi maka terciptalah hubungan baik antara SAR Purbalingga dan Kantor SAR Semarang, yang akhirnya oleh Kantor SAR Semarang SAR Purbalingga diakui sebagai salah satu potensi SAR Nasional setelah melihat bukti nyata serta kiprah SAR Purbalingga di setiap musibah bencana alam yang terjadi atau musibah lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu SAR purbalingga semenjak berdiri pada tanggal 15 November 2001 sampai dengan sekarang ini bukan hanya melaksanakan Operasi di wilayah Kabupaten Purbalingga tetapi juga melaksanakan kegiatan Operasi SAR di wilayah lain seperti :
- Bencana Banjir di Kebumen;
- Bencana meletusnya Gunung Bromo, Jawa Timur;
- Bencana Tanah Longsor, di Sijeruk Banjarnegara;
- BencanaMeletusnya Gunung Merapi, di Klaten;
- Bencana Gempa Bumi di Bantul dan Klaten;
- Bencana Gempa dan Tsunami di Pangandaran, Jawa Barat;
- Tragedi Jembatan Gantung Baturaden dan lain sebagai nya.
Disamping kegiatan Evakuasi, SAR Purbalingga juga mengirimkan anggotanya
mengikuti pelatihan - pelatihan yang diselenggarakan oleh BASARNAS
Seperti Pelatihan Karuna Nisevanam (EMU) di Yogyakarta, Pelatihan Medical First Responder (MFR) di Salatiga yang bertujuan agar seorang Rescuer mampu memberikan pertolongan dini di lokasi terjadinya musibah, juga mengirimkan peserta pelatihan khusus seperti SAcuba Diver serta pelatihan - pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lewat Badan Kesbanglinmas Prop. Jateng yang bertujuan untuk meningkatan profesionalisme seorang anggota Rescuer.
SAR Purbalingga akan selalu berusaha komitmen dan selalu siap siaga apabila sewaktu - waktu diperlukan untuk membantu, memberikan pertolongan dalam setiap musibah dengan semboyannya Tanggap, Cepat dan Tepat dan akan selalu berupaya sekuat tenaga dan tanpa pamrih.
"AVIGNAM JAGAD SAMAGRAM"
Dalam pertemuannya dengan semua unsur pejabat daerah maka menghasilkan sebuah kesepakatan untuk membentuk Tim SAR di Purbalingga, maka pada tanggal 15 November 2001 bertepatan dengan Apel Kesiap siagaan Bencana Alam di lapangan Desa Gambarsari dikukuhkanlah SAR Purbalingga oleh Bapak Triono Budi Sasongko, M.Si selaku Bupati Purbalingga.
Pada perkembangannya SAR Purbalingga dibawah Koordinator Bapak Ping Asrikin pada tahun 2004 SAR Purbalingga menjalin hubungan koordinasi dengan BASARNAS Kantor SAR Semarang, dengan terjalinnya koordinasi maka terciptalah hubungan baik antara SAR Purbalingga dan Kantor SAR Semarang, yang akhirnya oleh Kantor SAR Semarang SAR Purbalingga diakui sebagai salah satu potensi SAR Nasional setelah melihat bukti nyata serta kiprah SAR Purbalingga di setiap musibah bencana alam yang terjadi atau musibah lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu SAR purbalingga semenjak berdiri pada tanggal 15 November 2001 sampai dengan sekarang ini bukan hanya melaksanakan Operasi di wilayah Kabupaten Purbalingga tetapi juga melaksanakan kegiatan Operasi SAR di wilayah lain seperti :
- Bencana Banjir di Kebumen;

- Bencana meletusnya Gunung Bromo, Jawa Timur;
- Bencana Tanah Longsor, di Sijeruk Banjarnegara;
- BencanaMeletusnya Gunung Merapi, di Klaten;
- Bencana Gempa Bumi di Bantul dan Klaten;
- Bencana Gempa dan Tsunami di Pangandaran, Jawa Barat;
- Tragedi Jembatan Gantung Baturaden dan lain sebagai nya.
Disamping kegiatan Evakuasi, SAR Purbalingga juga mengirimkan anggotanya
mengikuti pelatihan - pelatihan yang diselenggarakan oleh BASARNAS
Seperti Pelatihan Karuna Nisevanam (EMU) di Yogyakarta, Pelatihan Medical First Responder (MFR) di Salatiga yang bertujuan agar seorang Rescuer mampu memberikan pertolongan dini di lokasi terjadinya musibah, juga mengirimkan peserta pelatihan khusus seperti SAcuba Diver serta pelatihan - pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lewat Badan Kesbanglinmas Prop. Jateng yang bertujuan untuk meningkatan profesionalisme seorang anggota Rescuer.
SAR Purbalingga akan selalu berusaha komitmen dan selalu siap siaga apabila sewaktu - waktu diperlukan untuk membantu, memberikan pertolongan dalam setiap musibah dengan semboyannya Tanggap, Cepat dan Tepat dan akan selalu berupaya sekuat tenaga dan tanpa pamrih.
"AVIGNAM JAGAD SAMAGRAM"
1 komentar:
sar purbalinnga tolong masukan peta kontur gunubg slamet dengan sekala yang jangan terlalu besar
Posting Komentar